Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, June 30, 2009

Chavez Siap Menyerang

KUDETA terhadap Manuel Zelaya Sabtu malam waktu setempat (27/6) atau Minggu siang WIB membawa "berkah terselubung". Yaitu, kompaknya para pemimpin negara di belahan bumi bagian Barat (Western Hemisphere) yang ideologi politiknya sangat kontras. Senada dengan para pemimpin dari negara beraliran sosialis, seperti Venezuela, Bolivia dan Ekuador yang mengecam kudeta, si empunya kapitalisme, Amerika Serikat (AS), juga mengutuk pelengseran presiden berusia 56 tahun itu. "Semua pihak di Honduras harus menghormati norma demokrasi," kata Presiden AS Barack Obama.Bersamaan dengan itu, New York Times melaporkan bahwa Presiden Venezuela Hugo Chavez telah menyiagakan militernya. Hal tersebut dilakukan setelah salah seorang diplomatnya ditangkap, dipukuli, dan lantas ditinggalkan begitu saja di tengah jalan oleh pendukung kudeta di Tegucigalpa, Honduras. Jika Kantor Kedutaan Venezuela di Tegucigalpa diserang, Chavez mengaku tidak segan untuk melancarkan serangan militer. "Jika ada diplomat kami yang diculik atau dianiaya, militer kami akan bertindak," tegasnya seperti dikutip Reuters kemarin (29/6). Seperti halnya Chavez, Obama mengimbau agar militer Honduras menghentikan aksi mereka. Selanjutnya, mereka mendesak supaya Zelaya segera dikembalikan ke kursi kepresidenan. Washington mengaku sudah melakukan pembicaraan serius dengan Zelaya pada Minggu malam waktu setempat (28/6). Langkah AS itu terbilang mengejutkan. Sebab, belakangan hubungan Washington dan Tegucigalpa sedang renggang. Pasalnya, Honduras memutuskan bergabung dengan aliansi politik kiri Bolivarian Alternative for the Americas atau ALBA yang dipimpin Venezuela. (hep/ttg)


No comments:

Post a Comment