Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, July 5, 2009

Tolong lindungi Kami

Begitu banyak kisah pilu dan menyedihkan yang di alami oleh rakyat Indonesia ketika berada di luar negeri entah itu untuk bekerja ataupun untuk benimba ilmu. Sudah semingguan ini layar televisi kita di hiasai oleh kabar sadisnya penyiksaan yang di alami oleh para “pahlawan devisa” kita. Mulai dari penyiksaan fisik berupa penyiraman air keras hingga strika panas mendera tubuh2 mereka. Baru baru ini kisah sadis ini di alami oleh para mahasiswa kita yang menimba ilmu di kairo mesir. Tanpa alas an yang jelas mereka di tangkap dan siksa secara keji di luar batas pri-kemanusiaan. Bayangkan negara Mesir yang notabenenya sebagai panutan negara islam di dunia bisa melakuakan hal2 seperti itu. Begini kisah selengkapnya yang di himpun penulis dari beberapa media di internet:

PEKANBARU - Empat mahasiswa Sumatera Utara dan Riau yang tengah menimba ilmu di Mesir disiksa oleh polisi setempat. Keempat mahasiswa asal Kabupaten Rohul itu disiksa secara sadis dengan cara disetrum di daerah kemaluannya.Mereka adalah Faturrahman, Arzil, Tasrih, dan Sugandi. Ihwal musibah yang di alami para mahasiswa itu diceritakan oleh Raudatul Firdaus, saudara Fathurrahman. Menurut Firdaus peristiwa penyiksaan kepada adik dan ketiga rakannya dipicu peluncuran situs Ihwan online. Selain itu di kos empat mahasiswa itu juga terdapat gambar tokoh pendiri Hamas, Syeh Ahmad Yasin."Setelah digerebek polisi dari rumah kosnya di Kairo, keempatnya dibawa ke tahanan, Adik saya bernama Faturrahman, adik saya itu yang paling parah mengalami penyiksaan, dia ditelanjangi polisi kemudian disetrum saat disel," jelas Firdaus, Jumat (3/7/2009). Dia menjelaskan kejadian pengerebekan polisi Kairo itu terjadi pada 28 Juni lalu. Setelah disiksa, kata Firdaus, keempatnya juga ditahan selama tiga hari mulai dari 28 Juni hingga 30 Juni."Sebenarnya yang membuka situs Ikhwan dan memiliki gambar Ahmad Yasin itu teman mereka satu lagi bernama Ismail, namun saat penangkapan dia tidak ada," katanya.Kejadian ini baru diungkapkan setelah Fathurrahman dan ketiga rekannya dibebaskan pada 1 Juli lalu. "Adik saya cerita dari chatting dan telpon," pungkasnya. (ful)
"Pertanyaannya selama diinterogasi juga selalu ditanya dengan jaringan teroris Al-qaeda dan kelompok Hamas," imbuhnya.(lsi)(ahm
PEKANBARU - Sebanyak empat mahasiswa Indonesia di Mesir kerap disiksa saat diinterogasi selama tiga hari. Setiap satu pertanyaan yang dilayangkan, mereka disetrum dengan kondisi tubuh tanpa busana."Setiap satu pertanyaan mereka disetrum di sekujur tubuh mereka, termasuk kemaluan adik saya, dan ini terus terjadi selama tiga hari berturut-turut (meskipun) mereka mengaku bukan jaringan Hamas dan Al-qaeda," kata Raidatul Firdaus kepada okezone, di rumahnya Jalan Pasir Putih, Desa Pematang Berangan Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Sabtu (4/7/2009).Raidatul menambahkan, beberapa pertanyaan yang diajukan polisi di antaranya, "Apakah kamu salat, apakah kamu selalu tinggalkan salat, apa kamu terkait jaringan Al-qaeda, apakah kamu sering bermain bola dengan pihak Mesir".Selain disiksa selama tiga hari, Faturrahman, Arzil, Tasrih, dan Sugandi juga tidak diberi makan. Namun akhirnya penderitaan keempat mahasiswa itu berakhir setelah pihak KBRI membebaskan mereka."Mereka baru bisa lepas setelah pihak KBRI mendatangi mereka bersama rekan mahasiswa lainnya," tandasnya.inilah yang sebenarnya kita minta pada pemerintah yaitu perlindungan yang memadai bagi warganya, dimanapun warganya berada. Saat ini penulis hanya bisa membayangkan kapan Indonesia bisa menjadi negara yang berdaulan dan di segani oleh dunia, layaknya dahulu waktu di pimpin oleh Soekarno, bahkan Amerika serikatpun segan terhadap kita. Oleh karena itu yang kita minta dari pemimpin yang akan terpilih pada tanggal 8 Juli nanti agar peristiwa seperti : penyiksaan TKI, pembunuhan mahasiswa di Singapura serta penangkapan secara illegal mahasiswa kita de mesir tidak akan terjadi lagi.

No comments:

Post a Comment