Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, July 15, 2009

Makan Rumput, Dua Belas Hari Bertahan di Alam Liar Australia

KATOOMBA - Hilang selama 12 hari di belantara Australia dan sempat diyakini sudah meninggal, Jamie Neale ditemukan selamat kemarin (15/6). Pemuda Inggris itu ditemukan tanpa sengaja oleh dua pejalan kaki di kawasan Blue Mountains, Sydney bagian barat. Sang ayah, Richard Cass, yang sudah nyaris boarding pesawat pun membatalkan kepulangannya."Saya pikir saya akan mati. Saya bisa melihat beberapa helikopter terbang di atas kepala, tapi mereka tidak bisa melihat saya," ujar Neale yang terlihat kuyu dengan wajah ditumbuhi jenggot, seperti dilansir Daily Mail kemarin (15/6). Ditemukan dalam keadaan dehidrasi berat, pemuda 19 tahun itu pun segera diterbangkan ke Rumah Sakit Katoomba di Blue Mountains, New South Wales. Saat tiba di rumah sakit, Neale terlihat mengenakan seragam polisi. Konon, seragam itu sengaja dipinjamkan untuk menghangatkan tubuhnya yang menggigil kedinginan. Selamat setelah 12 hari merasakan ganasnya alam liar Australia, membuat Neale seolah kembali dari alam maut. "Suatu keajaiban dia bisa selamat dari liarnya alam di luar sana," ujar Asisten Komisioner Polisi Dennis Cliifford. Neale yang tiba di Australia pada 22 Juni itu memutuskan untuk berpetualang solo di Blue Mountains pada 3 Juli. Kepada penjaga penginapan tempatnya bermalam, pemuda yang sebelumnya tidak pernah menginjakkan kaki di Australia tersebut hanya pamit hendak jalan-jalan sebentar. Mengenakan celana jeans, T-shirt dan jaket, Neale hanya menggendong tas punggung. Koper dan telepon genggamnya ditinggal di penginapan. Tapi, Neale tidak kembali lagi. Bahkan, dia melewatkan tur bersama sebuah rombongan yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Pengelola penginapan pun panik. Esok harinya, mereka langsung melakukan pencarian besar-besaran di Blue Mountains. Terutama ke situs formasi batu Ruined Castle, dimana dia dilaporkan terlihat kali terakhir. Polisi setempat pun mengerahkan tidak kurang dari 100 personel untuk mencari Neale. Beberapa helikopter juga dikerahkan untuk mendukung pencarian. Sayangnya, pencarian itu tidak membuahkan hasil. Pada 8 Juli, polisi yang didukung tim SAR mulai menyangsikan keselamatan Neale. Apalagi, kawasan itu mulai diguyur hujan lebat sehingga suhu udara di malam hari sangat menusuk tulang. Kamis (9/7) pekan lalu, Cass tiba di Australia. Dia lantas terjun langsung dalam upaya pencarian putranya. Hampir sepekan Cass meninggalkan pekerjaan dan keluarga di Inggris, tapi Neale tetap belum tercium jejaknya. Harapan untuk menemukan dia dalam keadaan selamat pun sirna. Karena itu, Selasa (14/7) lalu, Cass memutuskan mengakhiri pencarian dan kembali ke Inggris. "Saya melakukan upacara penutupan kecil-kecilan di sana. Saya mengukir namanya, menyalakan lilin, mengubur setangkai mawar merah dan siap-siap pulang. Tapi, dia kembali dengan selamat," papar Cass seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (15/7). Kabar gembira itu dia terima di bandara saat bersiap naik ke pesawat. Tanpa menunggu lama, dia pun langsung kembali ke Blue Mountains menemui anaknya. Kalimat pertama yang meluncur dari mulut Neale saat bertemu Cass adalah, ''Senang bertemu denganmu lagi, Ayah." Kepada sang ayah, dia mengaku bisa bertahan karena mengonsumsi tunas tanaman dan rumput-rumputan yang rasanya seperti selada. Di malam hari, dia tidur berselimutkan jaketnya. "Tiap helikopter melintas, dia melambaikan tangan. Sayangnya, dia selalu berada di tempat yang salah pada waktu yang tidak tepat," kata Cass. (hep/ami)


No comments:

Post a Comment