Setiap wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Komodo (TNK) wajib didampingi ranger. Biasanya mereka adalah polisi hutan yang bertugas di TNK. Bisa juga pendampingnya adalah guide dari Putri Naga Komodo (PNK), yaitu perusahaan yang ditunjuk untuk mengelola TNK sebagai objek wisata.Setiap saat ada tiga ranger yang siaga di Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Mereka siap mendampingi wisatawan yang bisa saja datang setiap saat, kecuali malam. Mereka bertugas di pulau terpencil tersebut secara bergiliran sepuluh hari sekali. ''Pergantian sifnya setiap tanggal 1, 11, dan 21,'' papar ranger David, yang mendampingi Jawa Pos tracking (menjelajah) di Pulau Komodo.Berbagai pengalaman dilakoni para ranger. David, yang tergolong senior di antara para ranger, memiliki pengalaman mendebarkan. Saat itu salah seorang wisatawan perempuan asing sedang haid. Padahal, hal itu sebenarnya pantangan.Komodo sangat peka terhadap bau darah. Dia bisa mencium bau darah dari jarak sekitar 9 kilometer. ''Begitu melintas di jembatan, seekor komodo langsung mengejar,'' ujar David.Belakangan dia tahu bahwa wisatawan tersebut sedang berbulan madu. Dan, haidnya baru datang saat berkunjung ke TNK. Lain lagi pengalaman ranger Andy Kefe yang berdarah Timor Leste. Dia merasa terharu karena wisatawan asal Austria yang didampinginya nyaris gagal melihat komodo.Saat itu memang musim kawin binatang tersebut. Di musim seperti itu, komodo jarang berkeliaran. ''Turis itu mengatakan sejak kecil ingin melihat komodo dan rela menabung untuk datang ke sini. Saya merasa ikut bersalah,'' kata ranger berusia 29 tahun tersebut. Andy pun berusaha sedapat mungkin menemukan komodo demi wisatawan yang dipandunya. Untuk itu, dia beberapa kali memotong rute dan keluar dari track yang disediakan untuk wisatawan. Usahanya berhasil. ''Saya ikut senang,'' ujar ranger lulusan SKMA (Sekolah Kehutanan Menengah Atas) tersebut.Di kalangan para ranger, Andy dikenal sebagai ahli komodo. Itu karena dia banyak mempelajari perilaku dan kehidupan binatang tersebut. ''Padahal, dulu saya sempat menyesal ditugaskan di sini. Sekarang saya sangat bangga dengan komodo,'' katanya.Kecintaannya terhadap komodo dibuktikan ketika beberapa kali dia mengobati komodo yang terluka. Dari hal itu dia mengetahui bahwa antibodi komodo sangat bagus. ''Dia bisa menyembuhkan lukanya sendiri hanya dalam waktu dua minggu,'' tuturnya.Itu diketahui setelah seekor komodo terluka akibat bertarung dengan komodo lain. Isi perut komodo tersebut sampai keluar lewat luka robek di bagian sisi perutnya. ''Saya perban lukanya itu,'' katanya. (ruk/kum)
Tuesday, July 14, 2009
Larangan Keras bagi Wanita Haid
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment