Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, July 14, 2009

Larangan Keras bagi Wanita Haid

Setiap wisatawan yang mengun­jungi Taman Nasional K­o­modo (TNK) wajib didampi­ngi ranger. Biasanya mereka ada­lah polisi hutan yang bertugas di TNK. Bisa juga pendampingnya adalah guide dari Putri Naga Ko­modo (PNK), yaitu perusaha­an yang ditunjuk untuk menge­lola TNK sebagai objek wisata.Setiap saat ada tiga ranger yang siaga di Pulau Rinca dan Pulau Ko­modo. Mereka siap mendam­pingi wisatawan yang bisa saja datang setiap saat, kecuali ma­lam. Mereka bertugas di pulau ter­pencil tersebut secara bergilir­an sepuluh hari sekali. ''Pergantian sifnya setiap tanggal 1, 11, dan 21,'' papar ranger David, yang mendampingi Jawa Pos tracking (menjelajah) di Pulau Komodo.Berbagai pengalaman dilakoni para ranger. David, yang tergolong senior di antara para ranger, memiliki pengalaman mendebarkan. Saat itu salah seorang wisatawan perempuan asing sedang haid. Padahal, hal itu sebenarnya pantangan.Komodo sangat peka terhadap bau darah. Dia bisa mencium bau da­rah dari jarak sekitar 9 kilometer. ''Begitu melintas di jemba­tan, seekor komodo langsung mengejar,'' ujar David.Belakangan dia tahu bahwa wisatawan tersebut sedang berbulan madu. Dan, haidnya baru datang saat berkunjung ke TNK. Lain lagi pengalaman ranger Andy Kefe yang berdarah Timor Leste. Dia merasa terharu karena wisatawan asal Austria yang didampinginya nyaris gagal melihat komodo.Saat itu memang musim kawin binatang tersebut. Di musim se­perti itu, komodo jarang berke­liar­an. ''Turis itu mengatakan sejak kecil ingin melihat komodo dan rela menabung untuk datang ke sini. Saya merasa ikut bersalah,'' kata ranger berusia 29 ta­hun tersebut. Andy pun berusaha sedapat mungkin menemukan komodo demi wisatawan yang dipandunya. Untuk itu, dia beberapa kali memotong rute dan keluar dari track yang disediakan untuk wisatawan. Usahanya berhasil. ''Sa­ya ikut senang,'' ujar ranger lulusan SKMA (Sekolah Kehutanan Menengah Atas) tersebut.Di kalangan para ranger, Andy dikenal sebagai ahli komodo. Itu karena dia banyak mempelajari perilaku dan kehidupan binatang tersebut. ''Padahal, dulu saya sempat menyesal ditugaskan di sini. Sekarang saya sangat bangga dengan komodo,'' katanya.Kecintaannya terhadap komodo dibuktikan ketika beberapa kali dia mengobati komodo yang terluka. Dari hal itu dia mengetahui bahwa antibodi komodo sa­ngat bagus. ''Dia bisa menyem­buhkan lukanya sendiri hanya dalam waktu dua minggu,'' tuturnya.Itu diketahui setelah seekor komodo terluka akibat bertarung dengan komodo lain. Isi perut komodo tersebut sampai keluar lewat luka robek di bagian sisi perutnya. ''Saya perban lukanya itu,'' katanya. (ruk/kum)


No comments:

Post a Comment