Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, July 14, 2009

Sulitnya Mendata Ribuan Komodo di Pulau Komodo

Pantau Terus Nomor di Paha Belakang Populasi komodo diperkirakan 2.400 ekor. Separonya berada di Pulau Komodo dan separo lagi di Pulau Rinca. Bagaimana hewan-hewan buas itu didata dan dirawat? ---Jumlah 2.400 ekor itu tentu tidak tepat persis. Namun, juga bukan asal sebut. Ada proses pen­dataan yang dilakukan setiap tahun. Selain un­tuk keperluan per­kembangan po­pulasi komodo, juga untuk ke­perluan penelitian kehidupannya.Untuk keperluan tersebut setiap komodo di­beri nomor registrasi. Nomor itu tercantum pada tag sebesar biji beras. ''Tag ter­sebut disuntikkan pada paha kanan belakangnya,'' ungkap Andy Kefe, seorang ranger berdarah Timor Leste, yang me­nemani Jawa Pos berkeliling Pulau Komodo.Pada saat pendataan, tim tinggal memindai paha kanan belakang komodo dan akan terbaca nomor registrasinya. Jika no­mor tidak terbaca, komodo tersebut di­kategorikan kelahiran baru dan kemudian disuntikkan microchip pada paha kanannya.Nomor registrasi pada komodo yang diawali dengan huruf dan sembilan digit angka itu juga menunjukkan lembah yang menjadi ''rumahnya''. Sebab, pada dasarnya, komodo memiliki home ranch yang menjadi tempat tinggal di sebagian besar masa hidupnya.Home ranch komodo adalah lembah yang banyak ditemukan di Pulau Komodo dan Rinca yang secara topografis memang berbukit-bukit. Pertemuan kaki-kaki bukit itulah yang membentuk lembah dan menjadi home ranch komodo. ''Satu lembah bisa berisi 2-59 komodo. Bergantung be­sar kecilnya,'' tambah Andy.Dengan memberikan nomor registrasi yang mengacu pada home ranch-nya tadi, bisa diketahui apakah seekor komodo ber­migrasi dari satu lembah ke lembah lain. Kecenderungannya me­mang tidak.Bahkan, ketika seekor komodo dipindah­kan ke lembah lain, dia akan berusaha kem­bali ke lembah yang menjadi home ranch-nya. Itu terbukti ketika seekor komo­do yang memangsa seorang bocah di Kampung Komodo pada 2006 lalu.Demi keamanan warga lain di kampung di pantai timur Pulau Komodo itu, komo­do tersebut dipindahkan ke lembah yang le­bih jauh ke utara. Dalam waktu kurang dari setahun, pada saat pendataan, komodo itu ternyata sudah berada di lembah asal­nya dekat kampung tadi. ''Dari situ kami juga tahu, bagaimana tajamnya sistem navigasi komodo,'' papar David, ranger senior di TNK.Untuk memudahkan pendataan, ditetapkan sebelas titik pemetaan di Pulau Komodo. Setiap titik terdiri atas rata-rata empat lembah yang berdekatan.Menjelang pendataan, dipasang perangkap di titik yang menjadi target. ''Biasanya perlu sekitar dua pekan untuk mendata komodo di satu titik,'' tambah Andy.Yang unik dan sedang menjadi penelitian, menurut Andy, adalah populasi di setiap lembah bisa dikatakan stabil. Selisih populasi dari satu pendataan ke penda­taan lain tidak terlalu tajam. Padahal, pada setiap pendataan ditemukan sekitar separo populasi adalah komodo baru yang belum bernomor registrasi. Pertanyaannya adalah ke mana se­pa­ro lain yang sudah teregistrasi?Misalnya dalam satu lembah terdapat 40 ko­modo yang bernomor registrasi. Pada pendataan berikutnya ditemukan 20 ekor komodo baru yang belum ber­nomor registrasi. Logikanya, dengan adanya 20 ekor ko­­modo baru, seharusnya lembah tersebut didiami 60 komodo. Faktanya popu­lasi komodo di lembah itu tetap pada ki­saran 40 ekor.Jadi, sekitar 20 komodo bernomor regis­trasi hilang. Pendataan di titik dan lembah tidak ditemukan komodo yang hilang dari home ranch-nya tadi. ''Pemahaman sementara kami, ini adalah proses alam yang menjaga stabilitas populasi komodo,'' kata Andy. (ruk/kum)


No comments:

Post a Comment